Being Part of The World of Ghibli Jakarta (Part 2)

7:56 pm

Sesuai apa yang diceritakan di post sebelumnya, kali ini lanjut ke exhibition ya.

Pertanyaannya masih sama dengan kemarin "Kok bisa jadi volunteer (exhibition)?". Semua ada oprecnya kok guys. Tbh pas daftar ini agak males-malesan gitu karena hidup penuh ketidakpastian. Mau dimana-mana juga tidak pasti jadi jalanin aja. End up dengan isi form oprec di 10 menit terakhir ditutup, interview juga mikir "ini jauh banget, gak ada yang deketan dikit apa (lokasinya)". Lalu lolos jadi Usher. Ushernya instalasi Kiki's Delivery Service. Yaudah daripada tidak ada kerjaan jadi dijalanin aja. Let it follow like water kalo kata salah satu temanku.

Akhirnya dateng ke briefing yang agak bikin bingung karena kok setengah jam kelar haha. Belum lagi insiden diusir satpam karena dikira lagi prospek MLM... Kukira akan dibawa ke instalasi karena itu H-seminggu kurang gitu, tapi ternyata belum siap. Di balik kebingungan yang ada, yang bikin excited di sini adalah ketemu sama pecinta Ghibli! Yang mungkin banget mereka lebih cinta Ghibli daripada aku dan ternyata emang iya! Ku bahkan banyak belajar Ghibli dari mereka. Selain ketemu geng Kiki, juga dipertemukan dengan geng Arrietty, yang akhirnya jadi tetangga paling top.

Sampai H-1 pun masih bingung kok belum ada tanda-tanda instalasi beres, akhirnya semua terjawab pas ikut briefing. Beruntung volunteering buat jadi leader instalasi, jadi bisa lihat duluan di H-1. Baru masuk area exhibition aja udah dibikin takjub, padahal masih berantakan, baru sebagian jadi. Ya coba aja bayangin, yang selama ini ada di film dan imajinasi, kini dibuat real--dengan size dan detailnya. Aku langsung memaklumi kalo instalasi belum beres dan tiket yang mahal. Untuk pecinta Ghibli, worthit banget sih--daripada harus ke Mitaka, yang katanya tidak semegah ini juga.

Hari pertama jaga. Instalasi Kiki belum jadi, baru pondasinya dan rangka. Instalasi lain juga rata-rata begitu. Jadi ushernya? Capek banget. Buat aku pribadi, capeknya ditambah naik kereta PP yang belum tentu dapet duduk. Kerjaannya mostly berdiri, stand by di instalasi, jaga properti, melayani visitor yang nanya-nanya--atau bawel, menghalau visitor kalo udah tanda-tanda melanggar peraturan, merangkap fotografer, dan rangkap-rangkap lainnya. Sempat mikir "ini kerjaan apa sih?". Tapi poin plusnya bisa lihat how to make the installation day by day. Kalo ada kemajuan tuh happy dan langsung laporan ke geng instalasi. Tadinya mau foto progressnya, tapi gak diizinin sama drafternya.

When it came to finished one









Look how detailed the installation are

Semua berubah--bukan ketika negara api menyerang--ketika instalasi sudah beres. Instalasi kiki yang awalnya dapet label "rumah DP 0%", jadi berlabel "bakery laris". Hilang semua negative thinking yang ada, turns out jadi instalasi tersibuk selain Totoro. Antrian bisa lebih panjang Totoro, tapi Kiki jadi antrian terlama. Kalo weekday sih, usher bisa santai ya guys. Duduk leha-leha, ngobrol sama tetangga (intalasi) seberang, atau main ke tetangga jauh. Jangan berharap bisa begini di weekend--apalagi Sabtu. Cari waktu break saja susah, karena harus minjem anak instalasi lain buat gantiin sementara. Apalagi pas ada photoshoot sama personil JKT, sampai harus bikin rapat kolaborasi Kiki-Arrietty-Marnie karena Kiki gak bisa handle sendiri.
"Siapa yang mau di dalem? Siapa di depan? Siapa di garasi? Siapa di antrian?"
"Timer jangan lupa. Tiga menit ya"
"Red rope mana red rope"
"Jangan kasih pinjam red rope ya. Kita emang butuh banyak"  ---mulai egois
"Tiga menit kelamaan, antrian udah segini"  ---antrian mengular ke Instalasi lain
"Wah ada yang jadi Kiki guys"  ---tapi ini sering banget karena banyak yang jadi Kiki
"Kalo bosen/capek, gantian ya"
"Nanti dibantu ..(nama).. dari ..(instalasi).. ya guys"  ---saking seringnya ada anak magang
Wah ku bawel ternyata..


"Selamat datang di Gutiokipanja. Ini Bando dan Jijinya boleh dipake ya. Tapi untuk properti lain tidak boleh dipegang dan diangkat dari displaynya. Oiya rotinya asli loh tapi di lapisan wax"
"Boleh masuk kak. Tapi antri dulu ya. Kalo mau foto di depan, boleh langsung aja"
"Sapunya boleh dipake kok"
"Mau difotoin?"  ---udah peka liat gelagat visitor
"Maaf kak, kalo mau foto loncat di bawah aja ya. Takut bahaya"
"Maaf kak, gak bisa masuk lewat sini. Kalo masuk lewat sana tapi antri dulu ya"  ---kalo ada yang masuk lewat garasi
Kira-kira ini yang jadi SOP ke visitor, selain ribuan SOP lainnya sampai disinisin visitor. Belum lagi SOP dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Jepang. Tapi di balik kehectican yang ada, instalasi ini seru banget. Apalagi aku yang bermimpi punya bakery--mari aamiinkan. Tiap hari harus mati-hidupin listrik toko, beres-beres toko, quality control roti dan properti lainnya, mikir strategi antrian, latihan ketemu berbagai macam visitor, urus presensi, sampai rekrut anak magang. Lelah dan pusingnya terbayar kalo visitor happy, bahkan kalo anak magang happy--walaupun sering kubawelin :') Padahal bukan ku yang bikin haha bahagianya sederhana.

How we should greet the visitors

Then, Kaonashi was playing around

My super team + our drafter (with red ribbon. check her masterpieces)

Selain instalasi Kiki, instalasi lain juga superb. Di seberang, kita bisa ketemu instalasi Arrietty yang terdiri dari tiga area: 3D kamar Arrietty, pintu gorong-gorong, dan photo spot daun. Usher Arrietty yang paling banyak direpotkan karena antrian terutama, tapi partner ghibah paling mantep--serapat tembok gang senggol. Kalau jalan ke kanan ketemu sama perahu Marnie dan ushernya yang paling adem. Lanjut jalan, di sebelah kiri ada instalasi Laputa yang paling luas. Kalo kata anak Kiki yang pernah magang di Laputa, ushernya kayak siap perang karena suasananya begitu. Kita bisa ketemu robot soldier Laputa, Flappter, Airship--yang bunyinya kayak vacuum cleaner raksasa, dan kastil Laputa di atas. Di sebelah kanan, ada instalasi Spirited Away yang terdiri dari pasar sebelum Onsen dan Onsen yang bunyi kecipak kecipuk kayak mandi. Btw sedikit sekali kenal usher instalasi ini. Kalau jalan lanjut lagi, kita bisa masuk ke instalasi air. Di kanan ada pesawatnya Porco dengan ushernya yang semacam lah sama Porco--sebelas dua belas--haha. Di kiri ada wallnya Ponyo, yang suka dipakai untung lari bareng Ponyo. Usher tersantai kayaknya karena banyak orang tapi minim properti. Lanjut, ketemu baby Ohmu--bisa pegang--dengan usher-ushernya yang paling sering diterima magang di Kiki dan disiplin banget sejam sekali matiin saklar Ohmu--takut korslet. Setelahnya, ada kastilnya Howl yang super detail. Parah sih. Usher di sini harus stand by 360 derajat katanya karena instalasi bisa dikelilingi. Seberangnya Howl, ada Spirit Forest dari Mononoke. Challenge selama exhibition adalah ada berapa banyak Kodama di dalam, sampai sekarang ku gatau ada berapa haha. Kalo kata salah satu anak Kiki, ushernya misterius kayak hutannya. Terakhir, seberang Mononoke, ada Totoro. Saingannya Kiki kalo soal rame-ramean sih. Bisa selek cuman karena pusing antrian haha. Oiya, di sini bisa main ke rumah Kusakabe, ketemu dengan Totoro, dan naik Neko no basu. Kalau Entrance & Display, paling jarang main ke ED jadi gatau ushernya tapi lengkap sih sejarah film Ghibli disajikan di sana. Lucunya usher di tiap instalasi ditempatin sesuai dengan karakteristik dari film tersebut. Jadi jiwa filmnya ada di ushernya gitu. Asumsiku sih.



Terlepas dari kekurangan yang ada--mungkin banyak, namanya juga manusia, jadi bagian WoG sangat menyimpan kesan dalam hati. Kapan lagi gitu jadi bagian di mana imajinasimu diubah jadi realita. Sampai teman-temanku yang datang pasti bilangnya "Wah happy banget Man tiap hari main disini". Aku beneran happy. Tahu Ghibli sangat banyak, punya banyak temen baru dengan interest sama, hapal lagu-lagunya yang bahkan baru pertama kali kudengar saat trailer room. Pantes ya kita bisa sesedih itu ketika instalasi dihancurin. Terima kasih semuanya!

Teruntuk usher, aku bukan menolak move on. Memang ada ruang di hatiku untuk Ghibli dan kalian.



Photos credit to photographer The World of Ghibli Jakarta

You Might Also Like

0 comments